Laman

Percakapan Terakhir

Panggung. 3 orang di atas salib. Prajurit-prajurit romawi berjaga-jaga.

Maria berlari dari belakang jemaat. Mendatangi jemaat satu demi satu.

Maria
(berseru)
Hei, lihatlah itu anakku, dia tidak bersalah. Tidak adakah di antara kalian yang mau bersaksi untuknya? Tidak adakah dari kalian yang mau mengupayakan pembebasannya? Dia tidak pernah melanggar hukum apapun, selalu jadi anak yang taat, dan tak pernah menolak membayar pajak! Bukankah kalian tahu itu semua? Bukankah dia di tengah kalian setiap hari? Bukankah hidupnya tidak tersembunyi? Dia tidak seharusnya menderita seperti itu, dan kalian tahu itu!

Gestas
Wahai, wanita, hentikan ocehanmu! Kau hanya menambah rasa sakit kami saja. Lagipula, jika benar anakmu ini orang sakti, tentu dia dapat menyelamatkan dirinya sendiri!

Dismas
Betul itu, hai ibu tua, berhentilah mengoceh! Anakmu disalibkan bersama kami oleh pengadilan Romawi yang paling adil sedunia, jadi mustahil dia tidak bersalah!

GESTAS
Betul itu, Dismas, tidak mungkin dia ada di sini kalau bukan penjahat seperti kita.

DISMAS
Sudah pasti, Gestas, sudah pasti dia sama jahatnya dengan kita, hahaha...haa...uhuk..uhuk (tertawa sampai terbatuk-batuk).

GESTAS
Hahaha...ha.. (tertawa lemas). Dia ini pasti tidak lebih jahat dari kita. Lihat saja, para algojo saja menyiksanya begitu rupa, sampai-sampai wajahnya tak menyerupai manusia lagi!

DISMAS
Iya, Gestas, tapi kabarnya dia bisa melakukan banyak mujizat, apa benar demikian?

GESTAS
Katanya sih begitu, Dismas. Hai, Yesus, benarkah kau ini orang sakti? Kalau benar, tunjukkan kesaktianmu sekarang dan turunlah dari salibmu itu, hahaha.

DISMAS
Ayo, Yesus, kami ingin tahu kesaktianmu, sekali saja sebelum kematian menjemput. Atau kau cuma penipu seperti yang lainnya?
Yesus pelan-pelan mendongakkan kepalanya dan terbatuk-batuk. Semua tiba-tiba terdiam

Yesus
(sambil memandang sekeliling)
Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. (terbatuk-batuk mengatur nafas)

Dismas memandangi Yesus dengan tatapan heran.

GESTAS
Hai, Yesus, jika engkau memang benar anak Allah dan Mesias, selamatkanlah dirimu dan kami!

DISMAS
Gestas, orang ini mungkin tidak seperti yang kita pikirkan. Seumur hidupku, tidak pernah kudapati penjahat yang mendoakan penganiayanya. Dan bukankah kita tak pernah melihat Yesus melakukan kejahatan seperti yang kita biasa lakukan?

GESTAS
Ah, kamu itu sudah mulai terkena virus pencitraan Yesus, Dismas, dia itu tidak mungkin disalibkan kalau dia tidak jahat.

DISMAS
Tidak, aku tahu membedakan orang jahat dan orang baik. Tetapi Yesus ini sangat berbeda. Dia bukan cuma baik, tetapi juga... Mulia! Dia memang tidak selayaknya disalibkan bersama kita, Gestas! (terbatuk-batuk)

GESTAS
Whatever you say lah, Dismas, toh hidup kita sebentar lagi berakhir. Dan aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku berdebat mengenai perkara sepele ini! (memalingkan muka)

DISMAS
Yesus, Yesus, dengarkanlah aku sebentar saja

Yesus mengangkat mukanya kepada Dismas

DISMAS
Yesus, aku percaya engkau adalah Mesias. Ampuni ketidaktahuanku tadi, dan ingatlah akan aku ketika Engkau datang sebagai Raja nanti.

YESUS
Aku berkata kepadamu, Dismas, sesungguhnya hari ini juga, engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam firdaus.


Tamat. Lampu redup.