Berapa kali dalam sehari Anda
melakukan panggilan telepon pribadi? Berapa perbandingannya dengan SMS atau BBM
yang Anda kirimkan? 1:100 mungkin? Atau lebih? Ya, kita sekarang telah memasuki
era teks! Milyaran teks berseliweran di sekitar kita setiap hari. Setelah koran
atau media cetak, kita punya SMS, BBM, YM, FB, Twitter, dan masih banyak lagi
yang menggunakan tulisan sebagai moda interaksi.
Teks atau tulisan memang
menakjubkan! Bagaimana tidak, rangkaian huruf-huruf yang tadinya tak bermakna
kemudian bisa memberikan informasi tertentu kepada kita. Teks, dalam dunia
arkeologi, sering dijadikan sebagai penanda jaman. Masa teks paling tua yang
pernah ditemukan, itulah yang disebut masa sejarah.
Teks bisa mempersatukan banyak
orang, tapi juga bisa memecah belah sebuah komunitas. Revolusi Mesir kemarin
konon bisa berlangsung sukses berkat berbagai “kicauan” di Twitter,
sampai-sampai Pemerintah yang berkuasa waktu itu memblokir salah satu media
sosial terbesar tersebut. Sebaliknya, kericuhan yang terjadi di Ambon beberapa
waktu terakhir konon dipicu oleh sebuah SMS hoax.
Dan masih banyak lagi.
Saya percaya, bahwa teks—bersanding
dengan bahasa—adalah anugerah Tuhan yang sangat luar biasa bagi manusia. Anugerah
berbeda dengan hadiah yang bisa kita dapatkan dengan usaha sendiri. Anugerah
adalah hadiah yang nilainya jauh di atas kemampuan kita. Oleh karenanya,
anugerah tidak semestinya disia-siakan, melainkan diolah sedemikian rupa agar
menjadi berkat bagi sesama. Keselamatan kita harus dikerjakan—mengutip Filipi
2:12—dengan sungguh-sungguh agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Demikian
pula dengan anugerah umum bagi semua manusia, seperti waktu dan bahasa.
Dengan demikian, kita yang sudah
melek huruf ini sudah semestinya mengolah tulisan-tulisan kita agar membawa
berkat bagi orang lain, mengolahnya dengan serius untuk memperkenalkan “Anugerah
Ultimat” (keselamatan) kepada semua orang. Selamat datang di jaman teks.
Marilah kita bersama-sama belajar untuk mengolah teks-teks kita sebaik mungkin,
banyak membaca referensi tentang bagaimana mengolah teks dengan baik dan
memikat pembaca, dan tentu saja: banyak menulis! Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar