Laman

Kecewa dengan BOLT!

Salah satu keuntungan tinggal di Jakarta menurut saya adalah dapat menikmati lebih awal, layanan-layanan atau produk-produk barang atau jasa yang kelak bersifat nasional. Salah satunya adalah layanan internet 4G dari PT Internux dengan nama Thunder (prabayar) BOLT! Saya adalah salah satu pengguna awal dari layanan internet berkecepatan tinggi tersebut.

Selama ini, saya tidak memiliki banyak kendala dengan BOLT!, kecuali satu-dua kali gangguan sinyal karena memang ada kerusakan--atau memakai istilah operator, "peningkatan jaringan." Akan tetapi, apa yang saya alami hari Senin (26/1) kemarin berbeda. Beginilah kronologi kekecewaan saya terhadap layanan Thunder BOLT! yang juga sudah saya sampaikan dalam laman pengaduan konsumen di website Ombudsman dan Perlindungan Konsumen:

Pada hari Senin, 26 Januari 2015 sekitar pukul 21.00, saya mengisi pulsa BOLT! senilai total Rp 200.000,00 dengan tujuan untuk membeli kuota paket data internet dengan nilai yang sama.

Akan tetapi, pembelian yang saya lakukan melalui aplikasi Android maupun website BOLT! selalu gagal.

Saya lalu menelepon Customer Care dan dijawab, bahwa pulsa saya telah berkurang menjadi Rp 199.941,00 sehingga tidak bisa melakukan pembelian. Sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

Kata Customer Care BOLT! per 17 Desember ada program internet "non-kuota", yang artinya, pelanggan akan dikenakan biaya per kb pemakaian internet, jika tidak memiliki kuota paket data.

Sebagai pelanggan lama, saya tidak pernah menerima pemberitahuan mengenai "program baru" tersebut, baik melalui e-mail, telepon, sms, atau surat.

Tidak ada solusi yang dapat diberikan oleh Customer Care, selain bahwa saya HARUS mengisi ulang pulsa lagi, yang harga termurahnya sebesar Rp 25.000,00; atau, membeli paket data dengan nominal yang lain.

Hal ini tentu saja sangat memberatkan dan merugikan saya sebagai konsumen. Dan, sangat besar kemungkinan hal serupa terjadi pula pada pelanggan BOLT! yang lain. Andai saya membeli pulsa lagi senilai Rp 25 ribu agar dapat membeli kuota sebesar Rp 200 ribu, maka ada saldo uang saya yang "tersangkut" di sistem BOLT sebesar Rp 24.941,00. Belum lagi pengguna-pengguna BOLT! yang lain.

Harapan saya, tentu saja, adalah agar ada penyelesaian yang bertanggung jawab dari PT Internux sebagai penyelenggara layanan internet BOLT! mengenai kendala yang saya miliki ini. Kembalikan Rp 59,00 saya, supaya dapat membeli paket data kuota Rp 200.000,00.

Saya juga berharap, agar pemakaian aplikasi Android BOLT! dan juga kunjungan ke website BOLT! TIDAK DIKENAKAN BIAYA, sebagaimana lazimnya perusahaan telekomunikasi penyedia jaringan internet lainnya.

Berikutnya, saya berharap agar tiap kebijakan baru diinformasikan kepada pelanggan, setidaknya melalui e-mail, sehingga tidak terjadi "kesalahpahaman." Saya percaya, PT Internux tidak memiliki maksud untuk "mengerjai" pelanggannya.

Screenshot dari Aplikasi Android BOLT!

2 komentar:

  1. Setuju Gan...ditambah lagi sekarang jaringan Botl makin lemot,bikin ndongkol.Saya rekomendasikan Bolt berubah nama menjadi BOLOT!!!

    BalasHapus
  2. bagaimana jika membeli Bolt yg gak bs konek ke entrnet ( no service ) mski sdh dicb berkali2, padahal kartu itu aktif dan bs di bolt yg lain, ktk dikembalikan pd tokonya ( Pasti Jaya Lumajang ) gk ad garansi dr pabriknya, trs jika brng itu ttp gk bs apa sy selaku pelanggan dibiarkn sj tanpa ad solusi.

    BalasHapus