Tuhan, aku ini penuh dosa.
Terlalu pekat,
Tak layak Kau beri
Karunia.
Dan aku penat.
Tuhan, bibirku seletih
hatiku,
Terlalu sering mengucap
Janji setia kepadaMu.
Hanya bertahan sekejap.
Karena sejurus kemudian,
Aku kembali berpaling.
Engkau—lagi-lagi—kuabaikan.
Kuanggap bak anjing.
Tuhan, tinggalkanlah
pendosa ini.
Untuk apa dia Kau urusi?
Demi apa dia Kau kasihi?
Demi apa Engkau rela mati?
Tuhan, Tuhan, kusebut
nama-Mu
Sepanjang hari sebanyak
Aku mengkhianatiMu.
Masihkah aku layak?
Namun, Tuhan, jika Engkau
bersikeras
Tak hendak tinggalkanku,
Maka tolonglah aku melepas
Aku di dalam aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar